TulungagungNetwork - SMAN 1 Kalidawir menggelar acara Kirab Mataraman di wilayah sumber air Blandong Desa Ngubalan dan Desa Demuk Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Selasa (16/5/2023).
Kirab Mataram yang dilaksanakan di kawasan hutan itu berlangsung cukup meriah, karena diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru dan siswa SMAN 1 Kalidawir, masyarakat Desa Ngubalan dan Desa Demuk serta pengurus dan anggota GMNI Tulungagung.
Waka Humas SMAN 1 Kalidawir, Huda Faujan mengatakan, acara Kirab Mataraman merupakan bagian dari implementasi P5 kurikulum merdeka.
Baca Juga: Paska Melahirkan, Perempuan Tulungagung Ini Bekap Bayinya Sendiri Hingga Tewas
P5 kurikulum merdeka itu sendiri adalah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.
Dalam meimplementasikan P5 Kurikulum Merdeka, SMAN 1 Kalidawir mengangkat 3 tema. Pertama adalah Pesta Demokrasi dengan mengadakan Pemilihan Ketua OSIS.
Kedua adalah Kewirausahaan dengan kegiatan membuat minuman tradisional dari pohon secang dan ketiga adalah kearifan lokal dengan mengadakan acara budaya Kirab Mataraman.
Baca Juga: Sewa Motor Tak Kunjung Dikembalikan. Perempuan Cantik di Tulungagung Dilaporkan ke Polisi
Menurut Huda, pemilihan nama Kirab Mataraman, berawal dari sejarah budaya Kabupaten Tulungagung yang tidak bisa lebas dengan budaya Mataraman.
Untuk itu, dari sekian banyak nama Kirab budaya mulai dari Kirab Tumpeng, Kirab Sayur, Kirab Pusaka, Kirab Larung, Kirab Labuh dan seterusnya yang dipilih adalah Kirab Mataraman.
"Untuk mewadahi semua pengetahuan, maka kita katakan Kirab Mataraman," katanya.
Pria yang juga menjadi pegiat Cerita Panji ini menambahkan, dalam kegiatan Kirab Mataraman para siswa-siswi SMAN 1 Kalidawir diajarkan bagaimana melestarikan budaya dan menjaga kearifan lokal atau kebiasaan luhur masyarakat yang ada di era Mataram tempo dulu.
Kegiatan Kirab Mataraman, juga menghadirkan makanan "keleman" atau umbi-umbian yang dimasak dengan direbus. Hal ini untuk mengajarkan kepada para siswa-siswi agar bisa bersikap arif terhadap tanaman lokal tersebut.
Artikel Terkait
Kasus Pencurian Cengkeh di Gudang Tulungagung Berhasil Diungkap. Pelaku Ternyata Karyawannya Sendiri
Berlagak Jadi Pembeli, Pencuri Emas di Tulungagung Ditangkap Polisi saat Hendak Kabur dari Lokasi Toko
Dukung Pencapresan Ganjar, Sekretaris PA GMNI Tulungagung: Kami Siap Berjuang Bersama dan Gotong Royong
Awas!!! Menerbangkan Balon Udara di Tulungagung Bakal Kena Denda 500 Juta
Sah!!! PAW Wakil Ketua dan Anggota DPRD Tulungagung Resmi Terisi